Kamis, 24 Januari 2013

POLUSI CAHAYA


Istilah polusi cahaya merujuk pada suatu keadaan cahaya berlebih, baik dari sumber-sumber alamiah maupun dari sumber-sumber buatan, yang menimbulkan rasa ketidaknyamanan.

Dalam kondisi normal, polusi cahaya banyak ditimbulkan oleh sumber-sumber cahaya buatan, misalnya dari lampu penerangan jalan, lampu-lampu reklame, lampu dekorasi, lampu taman, lampu dari stadion olahraga, lampu penerangan luar, dan lain-lain, yang umumnya akibat penggunaan sistem penerangan yang tidak tepat.

Pencahayaan yang tidak tepat umumnya menyebabkan terhamburnya cahaya ke atas (ke arah langit) secara percuma, sehingga cahaya terbuang secara sia-sia. Karena itu, terjadinya polusi cahaya biasanya merupakan indikator dari pemborosan energi.

Dewasa ini, kita sedang mengalami krisis listrik, namun kita masih saja menghamburkan listrik melalui lampu penerangan yang tidak tepat.

Polusi cahaya tidak hanya menyebabkan "hilang"nya bintang-bintang di langit malam, tetapi telah diketahui bahwa polusi cahaya juga mempunyai dampak ekologis, misalnya menngganggu sistem reproduksi hewan, mengganggu navigasi burung-burung, dan lain-lain.

Jenis - Jenis Polusi Cahaya :

Light Trespass : Cahaya yang dari lampu tetangga dan mengenai atau menerangi rumah kita.
Over Illumination : Bangunan atau sesuatu properti yang diterangi terlalu berlebihan.
Glare : Kilauan cahaya akibat sumber cahaya tidak tepat sasaran.
Sky Glow : Langit tampak terang karena memendarkan cahaya yang diterimanya.

Dampak Polusi Cahaya
- ASTRONOM
Langit yang terkena polusi cahaya akan nampak terang sehingga bintang - bintang atau benda - benda langit lain yang seharusnya bisa terlihat menjadi tidak terlihat. Seperti pada foto rasi bintang orion di atas, yang menunjukkan perbedaan langit yang gelap di sebelah kiri dan langit yang terkena polusi cahaya disebelah kanan. Pada foto disebelah kiri, nampak bintang-bintang pada rasi orion sangat jelas sekali sedangkan pada foto sebelah kanan, kita akan sulit menentukan bintang - bintang mana yang menjadi penanda rasi orion.

- HEWAN
Jutaan burung mati tiap tahunnya karena pandangan mereka terhalang oleh cahaya artifisial pada gedung-gedung tinggi di Amerika
Kita semua pasti pernah melihat berbagai jenis serangga yang menggerombol di sekitar lampu jalan. Ketika melihat mereka, kita mungkin hanya berfikir bahwa memang serangga tertarik dengan lampu, tapi pada kenyataannya, serangga lebih dari sekedar tertarik melainkan sebuah obsesi. Serangga yang terbang di sekitar lampu bersama dengan serangga lainnya lama kelamaan akan kelelahan, buta, atau bahkan mati terpanggang karena kepanasan. Sebuah studi di Amerika menemukan bahwa rata-rata setiap lampu jalan di malam hari bisa membunuh sekitar 150 serangga. Jika satu tahun berarti sekitar 54.750 serangga dibunuh oleh sebuah lampu. Bayangkan seandainya ada 50 buah lampu dalam satu kompleks, berarti ada 2.737.500 ekor serangga yang terbunuh dalam satu tahun. Bagaimana pula jika kita hitung juga lampu di seluruh kota, seluruh negara, dan sampai seluruh dunia, pasti akan ratusan juta serangga yang mati. Kita mungkin berpikir semakin bagus semakin banyak serangga yang mati sehingga semakin sedikit yang mengganggu kita, tapi bagi penghuni bumi yang lain seperti burung, kelelawar, reptil dan katak mungkin akan berpikiran lain.

Burung gereja dan burung-burung lain mencari serangga untuk makanan mereka. Jika ratusan juta serangga mati dalam setahun, tentu perburuan makanan akan semakin sulit bagi mereka. Kelelawar, cicak, dan katak juga memburu serangga. Tentu keadaannya akan semakin sulit bagi mereka pada masa yang akan datang. Selain itu, burung-burung tertentu juga melakukan migrasi tahunan ke tempat yang lebih hangat dan kembali ke tempat semula. Burung menggunakan medan magnet bumi sebagai kompas untuk navigasi dan rasi-rasi bintang dan cahaya bulan sebagai petanya. Biasanya mereka melakukan perjalanan sangat jauh antar benua dan berjarak ratusan kilometer menggunakan cahaya bintang dan bulan sebagai pemandu jalan mereka. Pada saat sekarang ini, cahaya benda-benda langit semakin kalah dan redup dengan semakin terangnya cahaya buatan dari perkotaan.

- MANUSIA
Terangnya cahaya malam membuat siklus hormon dalam manusia menjadi sedikit berubah, dan perubahan ini memberi kontribusi yang sangat besar terhadap kesehatan dan psikologi manusia. Menurut penelitian di Eropa menunjukkan bahwa ada kaitan antara wanita yang berada di lingkungan berpolusi cahaya dengan kangker payudara. Selain itu masih banyak hal - hal lain yang masih diteliti dampaknya.

perbandingan langit malam

Beginilah langit malam kita, kalo agan-agan yang tinggalnya di kota besar ya liat langit malamnya yang paling kiri, kalo agan-agan sering naik ke puncak gunung ya yang no 5 ato 3

Memperbaiki Tata Pencahayaan

Menggunakan Lampu Sesuai Kebutuhan
Gunakan lampu sesuai kebutuhan agan-agan sekalian, karena selain mengurangi polusi cahaya menggunakan lampu secara efisien dapat menghemat energi.
Tanam Pepohonan Yang Tumbuh Ke Atas
Dengan menanam pohon yang tinggi dan rimbun akan mengurangi jumlah cahaya yang berpendar ke langit.
Menciptakan Tempat Konservasi Langit Gelap
Dengan menciptakan tempat konservasi ini, berarti memudahkan para peniliti astronomi untuk melakukan kegiatan penelitiannya. Dan bisa menjadi sarana rekreasi bagi para warga sekitar. Atau biasa dinamai dengan Dark Sky Park
Memakai Lampu Hemat Energi
Gunakan lampu hemat energi. Selain menghemat energi, cahaya dari lampu jenis ini lebih ramah lingkungan dan dapat meminimilasir terjadinya glare.



MENGHARGAI SEBUTIR NASI


Hidup ini harus dihargai, sama seperti kita menghargai sebutir nasi. Apa yang saya lihat kemarin merupakan suatu kesedihan, menjadi pikiran saya selama beberapa hari hanya karena seseorang membuang nasi ke dalam tong sampah.



Bukan ingin memuji diri sendiri, tapi saya memang menempatkan diri sebagai sebutir nasi, itu sebabnya saya berusaha untuk tidak membuang sebutir nasi pun. Ketika sedang menanak nasi, saya usahakan semua beras masuk ke dalam panci, jangan sampai ada yang terbuang. Ketika sedang mengambil nasi, saya usahakan untuk tidak menjatuhkan sebutir nasi pun. Ketika selesai makan pun saya berusaha membersihkan piring dari sisa-sisa nasi sehingga piring menjadi bersih, bukan hanya piring, jari-jari pun tidak luput saya seruput dari sisa nasi. Itulah pengabdian sederhana saya kepada sebutir nasi.

Maka terbayang bagi Anda bila saya melihat orang lain membuang nasi dengan seenaknya. Sedih? Tentu saja T____T Membayangkan betapa beratnya pekerjaan seorang petani untuk menghasilkan beras dan betapa sulitnya orang-orang untuk membeli beras, membuat saya semakin menghargai sebutir nasi. Tetapi mengapa bagi sebagian orang betapa mudahnya membuang nasi? Entahlah, saya juga tidak tahu.

Pada hakekatnya membuang nasi atau makanan lainnya merupakan tindakan pemubaziran, membuang-buang rezeki yang diberikan oleh Allah SWT. Banyak macam himbauan yang menyebarkan informasi tentang sulitnya orang-orang mendapatkan makanan, kelaparan, bahkan hingga meninggal karena laparnya, tetapi banyak juga orang yang hanya merasa kasihan dan tidak berbuat apa pun untuk lebih menghargai makanan.

Di sudut sana ada orang-orang yang sedang terlilit kesulitan dan menderita kelaparan, mengais-ngais di antara sisa-sisa makanan, mengonsumsi nasi aking yang tidak ada gizinya sama sekali, atau memakan tumbuhan lainnya sebagai pengganti makanan pokok. Sedangkan di sudut sana, orang-orang dengan ceria makan di tempat mewah, memesan segala bentuk makanan yang tidak hanya bergizi tapi juga bernilai ekonomis tinggi, dan mereka tidak perlu susah payah untuk mendapatkan makanan kesukaannya, tinggal telepon, menggesek kartu atau membayar dengan tunai, dan kemudian langsung menyantapnya.

Dunia ini memang selalu berada di dua sisi yang berbeda, saling membelakangi, saling mencemburui, saling berkompetensi, dan harus ekstra keras untuk saling melengkapi. Bagaikan pandangan yang berbeda dari setiap orang tentang sebutir nasi. Kumpulan nasi yang tersedia di atas piring, tinggal disantap untuk mengenyahkan rasa lapar. Menjadi kumpulan berkah yang akan masuk menjalari darah, atau menjadi kesia-siaan dan kemubaziran semata.

Kembali kepada Anda, bagaimana pandangan Anda terhadap sebutir nasi. Saya jadi ingat tentang kalimat pendek yang sering diucapkan oleh orang tua dulu ketika saya kecil dan sedang disuapi makan, "Ayo habiskan nasinya. Kalau tidak habis nanti nasinya nangis lho". Saya mengerti sekarang, bila kita tidak menghabiskan nasi maka dia benar-benar akan menangis, dan saya juga ikutan menangis. Jadi, bila Anda benar-benar ingin berubah, benar-benar ingin menghargai sebutir nasi, dan bukan hanya karena rasa kasihan sementara waktu, maka berusahalah untuk memakan semua nasi yang ada di piring Anda, bila perlu jangan sisakan sebutir nasi pun pada sendok atau tangan Anda.

Salam sejahtera semuanya, ingatlah untuk menghargai makanan apa pun yang Anda makan setiap hari