Senin, 17 Desember 2012

ALASAN MUNCULNYA JEMBATAN SEMANGGI



Mengapa persimpangan di jalan raya dan jalan bebas hambatan harus dibuat begitu rumit, dengan lengkungan-lengkungan, tanjakanm, dan turunan?

Rancangan tersebut dimaksudkan untuk memperlancar arus lalu lintas, sebab dengan jembatan semanggi maka orang dimungkinkan belok kanan tanpa memotong arus pemakai jalan dari arah depan. Ini semacam soal ilmu ukur yang sederhana.

Ketika jalan raya dan jalan bebas hambatan mulai dibuat, para insinyur harus membayangkan cara mengalirkan lalu lintas dari jalan raya yang satu ke jalan rayan yang bersilangan tanpa menghentikan lalu lintas yang berlawanan menggunakan lampu setopan.

Karena di Indonesian kendaraan berjalan di sebelah kiri, belok kiri tidak masalah, kita tinggal masuk ke jalur keluar. Tidak demikian halnya dengan berbelok kanan, karena untuk ini orang harus memotong arus lalu lintas dari arah depan, dan tabrakan di persimpangan pasti tidak terhindarkan.

Maka dibuatlah jembatan berbentuk daun semanggi. Melalui rancangan semacam ini kita dapat berbelok 90 derajat ke kanan dengan cara berputar 270 derajat ke kiri.

Sekarang, coba bayangkan sebuah lingkaran penuh 360 derajat, maka berputar 360 derajat sama dengan kembali ke tempat semula. Jika dua buah jalan raya bersilangan saling tegak lurus, belok kanan berarti berputar 90 derajat ke kanan. Akan tetrapi kita akan mendapatkan hasil yang sama dengan berputar tiga kali ke kiri, masing-masing 90 derajat. Ini sama dengan ketikan kita ingin belok ke kanan di jalanan perkotaan tetapi ada tanda “ Dilarang Belok Kanan”. Apa yang kita perbuat, biasanya di persimpangan berikutnya kita akan berbelok ke kiri tiga kali sampai kita masuk ke jalan yang dikehendaki. Kita berputar 270 derajat.

Sebuah jembatan semanggi atau highway interchange adalah sebuah jembatan layang dengan rancangan berdaun empat, bukan dua atau tiga, karena ada empat arah lalu lintas yang berbeda – yaitu arah utara, timur, barat, selatan – dan masing-masing harus bisa belok ke kanan.

SISTEM PENDIDIKAN


Entah bagaimana caranya buku gambar wanita telanjang dapat beredar di sekolah SD. Apakah para guru tidak membaca buku gambar wanita telanjang ini terlebih dahulu buku, LKS, serta perangkat pengajaran lainnya. Mudah-mudahan belum dibaca para murid ya! Apakah pengawasan terhadap pendidikan Indonesia sedemikian rendah, atau bagaimana? Entahlah kita hanya bisa mengurut dada mendengar dan terus melihat pemberitaan yang seperti ini. Sebegitu parahkan tingkat cuek ninasi bangsa ini terhadap generasi penerusya? Kepala Seksi Evaluasi Program Tingkat Sekolah Dasar, Dinas Pendidikan, Kolaka, Asira, menilai buku pelajaran Sekolah Dasar yang menghebohkan warga Kolaka karena menampilkan gambar perempuan telanjang belum akan ditarik dari peredaran.





Menurut Asira, ada tahapan proses yang harus dilakukan terlebih dahulu, sebelum sebuah buku dinyatakan layak untuk dipelajari oleh siswa. "Saya juga baru menerima laporan itu, makanya hingga saat ini kami belum punya rencana untuk menarik buku itu. Tapi kalau imbauan ke pihak sekolah sudah ada, para kepala sekolah kita imbau untuk tidak lagi menaruh buku itu di perpustakaan. Masih banyak proses yang harus kita lakukan untuk menarik buku itu, apakah layak atau tidak untuk jadi sebuah buku pelajaran," ungkapnya.

Dia menegaskan, dalam penarikan buku itu, mekanisme yang harus dilakukan adalah meminta pendapat dari tim konsorsium karena buku itu keluar berdasarkan spesifikasi dari pusat. "Kalau sudah ada pembahasan yang khusus antara tim Diknas Kolaka dengan tokoh pendidikan, agama dan masyarakat serta pendapat dari konsorsium barulah kita bisa tentukan sikap buku yang ada gambar telanjang itu perlu ditarik atau tidak," tambahnya.

Dalam pertemuan tersebut, nantinya Dinas Pendidikan Kolaka akan melibatkan kontraktor pengadaan buku tersebut yaitu CV. Putra Padmarang. Namun pihak Dinas Pendidikan mengakui tidak tahu apakah buku yang telah beredar dalam setahun terakhir itu memenuhi kriteria pendidikan atau tidak. "Ilmu sains, itu tujuan buku itu, karena mencakup masalah seni rupa, tapi kami tidak tahu apakah standar kelayakannya atau tidak karena sejak diedarkan tahun 2011 silam kami tidak memeriksanya," tegas Asira.

Sementara itu, Rosdiana, orang tua murid Sekolah Dasar 4 Lamokato Kolaka menilai, ada kecerobohan dari pihak sekolah dalam perkara ini. Ia berharap temuan ini segera diantisipasi sebelum anak-anak terkontaminasi gambar vulgar.

"Saya kaget begitu orang memperbincangkan kalau di sekolah anak saya ada buku pelajaran yang ada gambar pornonya. Anak ku langsung saya tanya, dia malah jawab memang ada tapi tidak pernah lihat. Katanya dengar dari cerita temannya. Kalau memang seperti itu saya akan kembali memperjelas sama pihak sekolah apakah moral anak kami masih bisa dijamin aman dengan adanya seperti itu," cetusnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, buku untuk siswa SD yang memuat sebuah gambar porno beredar di Kolaka. Hal itu dikatakan Kepala Sekolah SD 1 Sabilambo, Kolaka, Sulwan Sovian. Menurut Sulwan Sovian, buku tersebut memperlihatkan gambar seorang perempuan telanjang.

"Jadi, awalnya yang melihat sendiri itu anak-anak di SD 4 Lamokato, dan kita diberitahu. Ternyata di perpustakaan sekolah saya juga memang seperti itu. Anak-anak yang melihat gambar itu terlihat risih," ujar Sulwan.

"Ini kan buku tentang mewarnai rambut dan yang jadi obyek itu sosok perempuan, tapi perempuannya itu telanjang sehingga semua bagian yang tidak semestinya dilihat oleh anak-anak malah diperlihatkan," ungkapnya.

Sulwan mengaku tidak mengetahui secara persis bahwa dana pengadaan buku itu berasal dari anggaran dana alokasi khusus (DAK) 2011. "Dalam buku itu tepatnya di jilid lima halaman 411. Jadi, semua sekolah yang dapat dana DAK 2011 pasti punya buku sains dan teknologi ini. Kami takutkan moral anak-anak SD bisa rusak karena lihat gambar yang tidak diperbolehkan," tambahnya.

Ditemui di lokasi berbeda, Kepala Sekolah SD Negeri 4 Lamokato, Haerudin, menjelaskan, anak-anak didiknya tepergok melihat buku itu ketika mereka berada di perpustakaan. "Mereka ketawa-ketawa waktu lihat gambar tersebut. Setelah guru mereka datang ternyata anak-anak ini sedang melihat gambar porno," jelasnya. Menurut para kepala sekolah, buku tersebut sudah beredar lebih dari 1.000 eksemplar di semua sekolah dasar di Kolaka. Karena itu, mereka akan melayangkan surat ke Dinas Pendidikan untuk menarik buku tersebut. Kompas.Com