TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kenaikan gaji PNS, TNI/Polri, sekitar 7 persen tahun depan percuma sebab tertutupi dengan kenaikan harga BBM, listrik, dan pangan.
"Kalau terjadi kenaikan beruntun harga BBM dan listrik maka
kenaikan gaji PNS tidak akan memberi pertolongan," kata Pengamat Ekonomi
Ichsanuddin Noorsy ketika Tribunnews.com, Selasa (21/8/2012).
Menurut Noorsy, belanja modal dari APBN untuk memenuhi kenaikan
gaji PNS, TNI/Polri tidak bisa untuk memperbaiki daya belinya.
"Belanja modal dan belanja rutin APBN lebih rendah dari
kenaikan harga," kata Noorsy.
Kenaikan harga BBM, listrik, dan pangan tidak bisa dihindari
tahun depan karena mau tidak mau dipengaruhi situasi internasional terutama
perekonomi nglobal.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam pidato
APBN 2013 dan Nota Keuangannya di gedung DPR Jakarta 16 Agustus 2012 lalu
menegaskan Pemerintah merencanakan penyesuaian gaji pokok dan pensiun pokok
Pegawai Negeri Sipil (PNS) serta anggota TNI dan Polri sebesar rata-rata 7
persen, mengacu pada tingkat inflasi.
"Pemerintah juga merencanakan kenaikan gaji para hakim ke
tingkat yang lebih baik, sepadan dengan tugas dan tanggung jawabnya," kata
SBY.
Dengan pokok-pokok kebijakan itu, SBY menegaskan alokasi anggaran
belanja pegawai dalam RAPBN 2013 direncanakan sebesar Rp241,1 triliun.
"Jumlah ini meningkat Rp28,9 triliun atau 13,6 persen dari pagu belanja
pegawai dalam APBN-P 2012," ujarnya.
Ditegaskan
dalam rangka menuntaskan pelaksanaan program Reformasi Birokrasi pada
Kementerian Negara/Lembaga, peningkatan alokasi belanja pegawai itu, juga
direncanakan untuk anggaran remunerasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar